Te-Minutes – Instansi Kepolisian Republik Indonesia kian waktu terus berbenah dalam meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap tubuh mereka. Tidak bisa dipungkiri, 1 dekade kebelakang menjadi titik ujian berat Instansi Kepolisian Republik Indonesia. Akibat ulah beberapa oknum dalam instansi ini, membuat masyarakat menurunkan kepercayaannya kepada instansi Polri.
Kita kerap mendengar beberapa ujaran masyarakat yang sering mengatakan, “Polisi gila duit” atau “Polisi nyari sarapan,” yang biasanya diutarakan masyarakat kepada Satuan Lalu Lintas Polri.
Ujaran-ujaran tersebut tentu bukan tanpa dasar. Akibat ulah sejumlah oknum, maka masyarakat menilai “semuanya sama”. Hal ini yang menjadi tantangan besar bagi Instansi Kepolisian Republik Indonesia untuk mengembalikan citra baik sekaligus tingkat kepercayaan masyarakat. Segala upaya saat ini terus dilakukan demi menciptakan wajah kepolisian yang bersahabat kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu dari sekian banyak satuan yang ada di Polri, Satuan Lalu Lintas atau Satlantas kerap menjadi bulan-bulanan perkataan masyarakat. Padahal jika merujuk dari segala aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Satlantas terlepas dari tingkah laku sang oknum, semua aktivitas merujuk kepada upaya menghadirkan kondisi yang aman dan nyaman kepada masyarakat sebagai pengguna jalan.
Kita bisa melihat, saat semua orang masih terbuai dalam mimpi, satuan ini sudah berkemas untuk melakukan pengamanan serta pelayanan kepada masyarakat yang akan segera melakukan aktivitas hariannya.
Di depan gerbang-gerbang sekolah, mereka berdiri menyentuh setiap tangan generasi penerus bangsa dan memastikan keamanannya saat menyebrang jalan. Di setiap simpang, mereka hadir mengalahkan gagahnya tiang lampu jalan demi terciptanya arus lalu lintas yang berjalan lancar.
Lalu, sampai kapan kita melihat satu titik kecil pada secarik kertas putih?
Bukankah, masih ada bagian putih yang dapat kita gunakan sebagai media melukis yang indah?
Simpan jawaban itu, setelah membaca ini sampai akhir.
Satuan lalu lintas memang kerap menjadi bulan-bulanan perkataan masyarakat akibat ulah segelintir oknum pada satuan ini. Meski demikian, kenyamanan dan kemanan masyarakat sebagai pengguna jalan, menjadi prioritas utama bagi mereka.
Kepala Satuan Lalu Lintas, atau Kasatlantas polres Batang Hari, Iptu. Agung Prasetyo Soegiono, S.Tr.K., S.I,K, menjelaskan pihaknya senantiasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Meski satuan yang ia pimpin kerap menjadi sasaran tembak dari perkataan masyarakat itu sendiri.
“Ya, yang jelas keamanan dan kenyamanan masyarakat sebagai pengguna jalan itu menjadi prioritas utama bagi kita. Kita juga senantiasa mencoba hadir ditengah masyarakat sebagai sahabat, bukan sebagai musuh,” ujarnya saat ditemui pada Kamis, (19/06/2025).
Perkataan itu merupakan sebuah bentuk komitmen Satlantas Polres Batang Hari dalam memastikan setiap jengkal aspal tidak ada darah maupun nyawa yang hilang.
Meski demikian, ketegasan dan penindakan kepada masyarakat yang ogah menaati aturan tetap dijunjung tinggi. Hal tersebut dilakukan guna menyadarkan masyarakat, tentang pentingnya menaati peraturan lalu lintas demi keluarga di rumah.
“Terkadang ada saja masyarakat yang belum sadar betapa pentingnya menaati peraturan lalu lintas. Seperti menggunakan helm saja masih banyak yang belum taat. Padahal aspal jauh lebih keras daripada kepala manusia,” sambung Kasatlantas Polres Batang Hari.
“Ketika kita tindak, mereka tentunya merasa benar dan membantah dengan seribu satu alasan. Padahal Tindakan dilakukan setelah mereka telah berulang melakukan kesalahan sebab Tindakan utama yang kita lakukan sebelum melakukan penindakan ialah memberikan pemahaman atau sosialisasi keselamatan berlalu lintas,” tambahnya.
Berdasarkan apa yang disampaikan Kasatlantas Polres Batang Hari kita dapat melihat upaya-upaya satuan Polri dalam melindungi serta memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada masyarakat sebagai pengguna jalan. Prinsip tersebut selaras dengan prinsip polri yang melayani dengan sepenuh hati dan humanis.
Satuan lalu lintas yang memang menjadi wajah utama Polri di tengah masyarakat terus melakukan pelayanan yang sepenuh hati kepada masyarakat demi melindungi sekaligus berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Tampaknya, apa yang dilakukan oleh Satlantas Polres Batang Hari sama dengan apa yang dilakukan oleh Satlantas di daerah lain di tanah air. Hingga saat ini perlahan namun pasti, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri kian membaik waktu ke waktu.
Baru-baru ini, Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Rini Widyantini mengapresiasi setinggi-tingginya kinerja Polri terutama pada bidang lalu lintas yang telah berupaya keras sehingga sehingga indeks kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri pada bidang lalu lintas meningkat dengan signifikan.
Seperti yang dilansir dari detiknews MenPAN-RB, Rini Widyantini menyampaikan apresiasi tersebut dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Polri di STIK, Jakarta pada Kamis (19/06/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Rini menyampaikan kepuasaan masyarakat terhadap satuan lalu lintas Polri meningkat signifikan dalam satu tahun terakhir.
“Indeks kepuasan masyarakat dalam layanan lalu lintas naik sebesar 12%. Pada tahun 2023 angkanya berada di 84,83% sementara di tahun 2024 angkanya naik menjadi 94,92,” kata Rini seperti yang dilansir pada detiknews.
Hasil tersebut menandakan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh satuan lalu lintas telah dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Artinya, jika tingkat kepuasan meningkat maka tingkat kepercayaan masyarakat juga secara tidak langsung kembali membaik.
Tak hanya satuan lalu lintas, Rini juga mengapresiasi indeks kepuasan masyarakat secara keseluruhan terhadap Polri yang saat ini berada di level tinggi, bahkan indeks kepercayaan masyarakat terhadap Polri melampaui rata-rata nasional.
“ Hal ini mencerminkan adanya kualitas layanan yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Rini.
“Indeks kepuasan masyarakat kepada kepolisian secara menyeluruh saat ini tetap berada di tingkat tinggi bahkan melampaui rata-rata nasional,”pungkas Rini.
Berdasarkan apa yang di sampaikan MenPAN-RB tersebut semakin menjadi penguat kepada beberapa masyarakat yang saat ini masih memiliki stigma buruk terhadap kepolisian khususnya satuan lalu lintas.
Lalu, apakah jawaban terhadap apa yang dipertanyakan diatas sudah terjawab?
Apakah pembuktian dirasa kurang??
Sepertinya, masyarakat yang saat ini masih memiliki stigma buruk adalah mereka yang punya dendam sebab ditindak akibat kesalahannya sendiri atau mereka yang dahulu tidak memiliki kemampuan sehingga tidak lulus menjadi Polri atau jangan-jangan mereka seorang penjahat yang menjadi musuh Polri.
Padahal, apa yang dilakukan kepolisian khusunya satuan lalu lintas menjadi pemukul bagi kita semua untuk senantiasa menaati serta lebih menghargai hidup.
Hadirnya satuan lalu lintas di tengah masyarakat menjadi bukti loyalitas satuan ini kepada pengguna jalan. Meski dihujani ribuan kata, sumpah dan serapah dari beberapa orang, satuan ini tetap berjaga. Mengamankan setiap jengkal jalan agar tak ada darah dan nyawa yang melayang diatas aspal atau dibawah ban truk dan mobil.
Apakah mereka melihat kita sebagai masyarakat yang senantiasa menyumpah serapah?
Apakah mereka melihat noda hitam dalam kertas putih yang kita hadirkan?
Tidak!
Bagi mereka keamanan dan kenyamanan masyarakat tetap menjadi yang utama.
Lalu, mengapa kita tidak bisa bertindak adil dengan melihat satuan Polri sebagai sahabat seperti mereka melihat kita?