Te-Minutes – Bripda Nia Kurnia, jika dilihat dalam sudut pandang mata yang normal, ia hanya seorang Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas di Mako Polsek Bajubang, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, Jambi.
Namun, siapa sangka. Bripda Nia berasal dari sebuah suku tradisional yang ada di Provinsi Jambi khususnya wilayah Kabupaten Batang Hari yakni Suku Anak Dalam atau masyarakat terang menyebutnya SAD.
Hal tersebut tentu membuatnya menjadi istimewa. Berasal dari suku yang selama ini dianggap terpencil, Bripda Nia menepisnya dengan seragam rapih coklat gelap dengan bordiran “Polri”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bripda Nia menjadi Polwan pertama di Provinsi Jambi yang berasal dari Suku Anak Dalam. Meski demikian, Bripda Nia tidak lupa dari mana ia berasal.
Wanita kelahiran tahun 2004 itu saat ini mengabdikan dirinya kepada kelompok Suku Anak Dalam yang ada di wilayah Kecamatan Bajubang.
Ia hadir menjadi pelita dalam kelam yang selama ini anak-anak SAD rasakan. Menembus lebatnya balutan rimba dan kawasan perkebunan sawit, menerjang jalan yang tak sepantasnya disebut sebagai “jalan”, Bripda Nia mentransfer ilmunya kepada anak-anak SAD seperti mengajarkan baca tulis, dan belajar ilmu agama seperti mengaji.
“Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk mereka. Selama ini mereka kurang akan sentuhan pendidikan dan ajaran agama. Maka dari itu, saya dengan keterbatasan yang ada mencoba selalu hadir untuk mereka, mengajarkan mereka baca tulis dan mengaji,” ujar Bripda Nia.
“Saya berharap dapat menjadi contoh bagi Suku Anak Dalam dan semoga kedepan kami (suku anak dalam) dapat bersaing dalam hal positif bersama masyarakat luar,” tambahnya.
Bripda Nia Kurnia akan tetap jadi Polisi Wanita dalam lembaga Polri, akan tetap menjadi lentera bagi sukunya, dan akan tetap menjadi anak perempuan yang baik bagi kedua orangtuanya.